Interaksi Sejawat yang Bermakna – Sudah menjadi rahasia umum bagi setiap pendidik yang pernah mengajar secara online bahwa mengembangkan perasaan terhubung dengan teman dan guru dapat menjadi tantangan besar bagi siswa yang belajar secara online. Sebaliknya, siswa dapat dengan mudah merasa terisolasi dan sendirian di ruang pembelajaran online (Blackmon & Major, 2012). Rasa keterasingan ini dapat menambah tantangan baru terhadap keterlibatan siswa dan pencapaian hasil pembelajaran. Memang benar, siswa yang mengikuti kursus online sering kali menggambarkan isolasi sebagai salah satu hambatan terbesar terhadap pembelajaran, kepuasan, dan kesuksesan mereka (Blackmon & Major, 2012; Rasheed, dkk. 2020).

Bagi kita yang mengajar secara online, penting untuk membantu memastikan siswa memiliki peluang sukses terbaik dengan membantu mereka mengatasi perasaan terisolasi dan mengembangkan rasa keterhubungan sosial, pembelajaran dengan teman sejawat, dan kolaborasi yang kuat.

Apa Itu Isolasi dan Mengapa Penting Saat Online?

Isolasi pada tingkat mendasar adalah perasaan sendirian. Meskipun hal ini mungkin melibatkan perasaan terpisah secara psikologis, geografis, atau sementara dari sesama manusia, hal ini juga menyiratkan pelepasan yang tidak disengaja.

Penting bagi pendidik untuk memahami bahwa perasaan isolasi sosial saat belajar dapat mempengaruhi motivasi siswa untuk mengerahkan upaya intelektual yang diperlukan. Hal ini, pada gilirannya, dapat mempengaruhi perilaku belajar mereka dan pada akhirnya keberhasilan akademis mereka.

Baca juga: Strategi Manajemen Jalur Karir di Era Digital bagi Pencari Kerja

Para peneliti di Survei Keterlibatan Siswa Nasional telah menghubungkan keterlibatan siswa dengan banyak hasil pembelajaran yang penting. Namun, ketika dihadapkan pada perasaan terisolasi, siswa cenderung melepaskan diri secara aktif, sehingga menciptakan jalan yang jauh lebih sulit untuk mencapai hasil belajar yang positif. Perasaan terisolasi tidak serta merta hanya disebabkan oleh pembelajaran daring, bukan di kampus. Memang benar, mahasiswa di kampus juga bisa merasa terisolasi dan menghadapi akibat yang tidak diinginkan dari perasaan tersebut. Namun dalam pendidikan online, perpisahan fisik dan seringkali bersifat sementara dapat memperburuk perasaan terisolasi (Croft et al., 2015).

Bagaimana Kami Dapat Membantu Siswa Mengatasi Perasaan Terisolasi?

Membantu siswa mengatasi perasaan terisolasi adalah dengan menempatkan mereka secara langsung satu sama lain dan secara aktif mendorong interkomunikasi mengenai konten dan keterampilan kursus.

Komunikasi ini bisa bersifat asynchronous atau synchronous, dengan penelitian yang mendokumentasikan bahwa pembelajaran online yang menggabungkan interaksi online asynchronous dapat mendorong siswa untuk terlibat secara intelektual dengan konten (Watts, 2016). Interaksi sinkron memungkinkan terjadinya interaksi yang lebih instan dan visual serta berhubungan positif dengan hasil keterlibatan perilaku dan afektif (Watts, 2016; Hrastinski, 2008).

Kita dapat menggunakan bentuk-bentuk komunikasi ini dalam tiga cara utama untuk memerangi isolasi dan mendorong interaksi teman sebaya yang bermakna: hubungan sosial, pembelajaran dengan teman sejawat, dan proyek kolaboratif.

Koneksi Sosial

Seperti yang kami catat dalam postingan CrossCurrents kami yang berjudul “Membangun Komunitas dalam Kursus Online,” membantu kelompok siswa untuk mengenal satu sama lain dan membangun keakraban serta saling ketergantungan yang positif dapat mengurangi isolasi dan meningkatkan pembelajaran. Hubungan sosial sangat penting dalam kursus online mengingat potensi siswa untuk merasa terisolasi dan sendirian. Ketika kita menyusun aktivitas yang mendorong siswa untuk mengenal satu sama lain dan berinteraksi, kemungkinan mereka akan merasa terhubung akan meningkat. Untuk membantu siswa mengenal satu sama lain, kami mendorong Anda untuk mempertimbangkan Wawancara Dyadic dan Cerita Digital.

Dalam Wawancara Dyadic, pasangan siswa secara bergiliran saling mengajukan pertanyaan yang mengacu pada nilai, sikap, keyakinan, dan pengalaman sebelumnya yang relevan dengan isi mata kuliah atau tujuan pembelajaran.