STEM – Pendidikan merupakan suatu proses pendewasaan diri manusia untuk mampu mengembangkan peradaban yang memudahkan kehidupan. Perkembangan pendekatan dan model pembelajaran slot bet 100 perak telah lama berkembang dan bervariasi sesuai dengan tuntutan perkembangan pengetahuan dan kebutuhan keterampilan saat ini. Berbagai model terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan keterampilan abad 21. Saat ini STEM dan berbagai model pembelajaran kontekstual didorong untuk digunakan dalam pembelajaran, antara lain pembelajaran berbasis inkuiri, pembelajaran penemuan, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, siklus 5 E, pembelajaran berbasis penempatan, dan pembelajaran berbasis lapangan.

Pendekatan pembelajaran adalah salah satu cara atau metode yang tepat dan serasi yang digunakan untuk menyajikan atau menyampaikan bahan ajar agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien (Ismail SM, 2008: 48). Berbagai pendekatan telah dikembangkan dan digunakan dalam pembelajaran. Saat ini pendekatan yang populer dan banyak digunakan adalah pendekatan STEM. Namun seperti diketahui, sejak abad ke-15 manusia telah menggunakan berbagai pendekatan dan model pembelajaran dalam memahami pengetahuan dan mempraktikkan keterampilan. Tinjauan pustaka ini membahas tentang pendekatan STEM dan model pembelajaran alternatif yang dapat digunakan dalam pendekatan STEM. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang pendekatan STEM dan model pembelajaran alternatif sehingga pembelajaran lebih efektif, efisien dan bermakna dalam kehidupan dan pekerjaan.

Pendekatan STEM (Sains, Teknologi, Teknik, Matematika).

STEM merupakan singkatan Mahjong Ways 2 dari Science, Technology, Engineering, dan Math. Beberapa kalangan menambahkan disiplin Seni ke dalamnya, sehingga menjadi STEAM. STEM yang digagas oleh Amerika Serikat merupakan suatu pendekatan yang menggabungkan keempat disiplin ilmu tersebut secara terpadu ke dalam metode pembelajaran berbasis masalah dan kejadian kontekstual sehari-hari. Metode pembelajaran berbasis STEM menerapkan pengetahuan dan keterampilan secara bersamaan untuk memecahkan suatu kasus. Pendekatan ini dinyatakan sebagai pendekatan pembelajaran abad 21 dalam upaya menghasilkan sumber daya manusia kognitif, psikomotor, dan afektif yang berkualitas. Di Amerika, STEM sudah mulai dibicarakan sejak tahun 1990an dan konon masih terus dikembangkan.

Baca juga: STRATEGI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TINGGI UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT UNGGUL DAN DAYA SAING GLOBAL

Sebagaimana dijelaskan oleh Torlakson (2014), pengertian empat aspek STEM adalah Sains (sains) memberikan pengetahuan kepada siswa tentang hukum dan konsep yang berlaku di alam; Teknologi (technology) adalah keterampilan atau sistem yang digunakan dalam mengelola masyarakat, organisasi, pengetahuan atau merancang dan menggunakan alat buatan yang dapat memudahkan pekerjaan; Teknik (engineering) adalah pengetahuan untuk mengoperasikan atau merancang suatu prosedur untuk memecahkan suatu masalah; Matematika (matematika) adalah ilmu yang menghubungkan besaran, bilangan, pola, dan ruang yang hanya memerlukan argumentasi logis tanpa atau disertai spaceman pragmatic bukti empiris. Mengintegrasikan empat aspek STEM (Science, Technology, Engineering dan Math) dalam pembelajaran akan membantu siswa memecahkan masalah kontekstual dan konseptual dengan cara yang jauh lebih komprehensif dan bermakna. Lebih lanjut Tsupros, Kohler, dan Hallinen (2009) mendefinisikan pendekatan STEM sebagai pendekatan interdisipliner dalam pembelajaran dimana berbagai konsep ilmiah digabungkan/diasosiasikan dengan kejadian dunia nyata ketika siswa menerapkan sains, teknologi, teknik, dan matematika dalam konteks yang sesuai. penghubung antar sekolah. , komunitas, tempat kerja dalam upaya meningkatkan keterampilan literasi STEM dan bersaing di pasar ekonomi baru.